Pages

blog ini berisi tentang informasi sekitar perkuliahaan

MSDM : Meningkatan Produktivitas kerja di perusahaan jasa

Selasa, 27 Desember 2016

Nama               : Kunkun jakaria
Nim                 : 1144030044
Jur/smst/kls      : MD/V/A
Mata kuliah     : MSDM
Meningkatan Produktivitas kerja di perusahaan jasa
1.      Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja merupakan salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuan. Karena sumber daya manusia merupakan elemen strategis dalam organisasi yang harus diakui dan diterima oleh perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia, maka perusahaan tidak dapat memproduksi barang dan jasa yang dihasilkan. Akan tetapi sumberdaya manusia atau tenaga kerja juga harus dilihat dari beberapa aspek seperti tingkat pendidikan tenaga kerja, skill (keterampilan) sehingga tenaga kerja yang ada merupakan tenaga kerja yang tidak hanya produktif tetapi juga berkualitas dan sesuai dengan  kriteria atau harapan dari perusahan yang dibutuhkan.
Pada dasarnya produktivitas merupan suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan kehidupan mengenai pelaksanaan produksi didalam suatu perusahaan, Produktivitas mempunyai dua dimensi, yaitu efektivitas yang mempengarah pada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Yan kedua efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan imput dengan realitas penggunaannya atau bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan.
2.      Meningkatkan roduktivitas kerja
Salah satu cara potensial tertinggi dalam meningkatan produktivitas kerja adalah mengurangi jam kerja yang tidak effektif. kesempatan utama dalam meningkatkan produktivitas kerja terletak pada kemampuan individu, sikap individu dalam bekerja serta menajemen organisasi kerja. Setiap tindakan perencanaan peningkatan produktivitas mencakup tiga tahap yaitu:
a.       Faktor makro
b.      Mengukur pentingnya setiap faktof dan menentukan prioritasnya.
c.       Merencanakan sistem tahapan untuk meningkatkan kemampuan pekerja.
3.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi suatu perusahan dapat didukung oleh beberapa factor yang mempengruhi produktivitas kerja. Anoraga dan Suyati (1995) menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang dominan dalam meningkatkan produktivitas kerja, antara lain :
a.       Pendidikan dan pelatihan
b.      Motivasi
c.       Kontrol diri
d.      Keterampilan 
e.       Sikap dan etika kerja
f.       Gizi dan kesehatan
g.      Tingkat penghasilan
h.      Linkungan kerja dan iklim kerja
i.        Teknologi
j.        Sarana produksi
k.      Jaminan social
l.        Manajemen
m.    Kesempatan berprestasi
4.      Pengukuran Produktivitas Kerja
Pengukuran produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauhmana tingkat efisiensi dan efektifitas tenaga kerja dalam menghasilkan suatu hasil kerja dalam sebuah perusahaan. Semakin produktif tenaga kerja maka hasil pekerjaannya akan terlihat baik. Sedangkan tingkat produktivitas dapat diukur dengan:
a.       Penggunaan waktu
Penggunaan waktu kerja yang digunakan tenaga kerja untuk menghasilkan output dan sebagai alat ukur produktivitas kerja meliputi :
1)      Kecepatan waktu kerja
2)      Penghematan waktu kerja
3)      Kedisiplinan waktu kerja
4)      Tingkat absensi
b.      Output yang dihasilkan:
Banyaknya output yang dihasilkan oleh tenaga kerja juga digunakan sebagai alat ukur produktivitas kerja dimana semakin banyak output yang dihasilkan pekerja maka produktivitas kerja dan tenaga kerja akan semakin baik. Banyaknya output yang dihasilkan pun harus diikuti dengan kualitas barang yang diproduksi.
Pengukuran produktivitas kerja inilah yang digunakan sebagai sarana untuk menganalisa dan mengukur efisiensi produksi. Selain itu juga digunakan untuk menentukan target pada produksi berikutnya serta untuk menentukan upah tenaga kerja yang memproduksi barang tersebut.
Tujuan dari pengukuran  produktivitas kerja itu sendiri yaitu untuk membandingkan  pertambahan hasil produksi dari waktu ke waktu, pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu, pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu, membandingkan jumlah hasil sendiri dengan orang lain, serta komponen prestasi sendiri dengan prestasi orang lain.
Produktivitas kerja juga dapat diukur dengan menggunakan dua cara yaitu (Physical Producivity dan Value Productivity. Physical Productivity) yaitu produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (size), berat, panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan banyaknya tenaga kerja. Sedangkan (Value Productivity) yaitu ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang.

5.      Ruang Lingkup Produktivitas
Paul Maili mengemukakan pandangan terhadap produktivitas melalui ruang lingkup sebagai berikut:
a.       Ruang Lingkup Nasional
Memandang negara secara keseluruhan. Disini diperhitungkan faktor-faktor secara sederhana seperti buruh, capital, Nama               : Kunkun jakaria
Nim                 : 1144030044
Jur/smst/kls      : MD/V/A
Mata kuliah     : MSDM
Meningkatan Produktivitas kerja di perusahaan jasa
1.      Pengertian Produktivitas Kerja
Produktivitas kerja merupakan salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuan. Karena sumber daya manusia merupakan elemen strategis dalam organisasi yang harus diakui dan diterima oleh perusahaan. Tanpa adanya sumber daya manusia, maka perusahaan tidak dapat memproduksi barang dan jasa yang dihasilkan. Akan tetapi sumberdaya manusia atau tenaga kerja juga harus dilihat dari beberapa aspek seperti tingkat pendidikan tenaga kerja, skill (keterampilan) sehingga tenaga kerja yang ada merupakan tenaga kerja yang tidak hanya produktif tetapi juga berkualitas dan sesuai dengan  kriteria atau harapan dari perusahan yang dibutuhkan.
Pada dasarnya produktivitas merupan suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan kehidupan mengenai pelaksanaan produksi didalam suatu perusahaan, Produktivitas mempunyai dua dimensi, yaitu efektivitas yang mempengarah pada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Yan kedua efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan imput dengan realitas penggunaannya atau bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan.
2.      Meningkatkan roduktivitas kerja
Salah satu cara potensial tertinggi dalam meningkatan produktivitas kerja adalah mengurangi jam kerja yang tidak effektif. kesempatan utama dalam meningkatkan produktivitas kerja terletak pada kemampuan individu, sikap individu dalam bekerja serta menajemen organisasi kerja. Setiap tindakan perencanaan peningkatan produktivitas mencakup tiga tahap yaitu:
a.       Faktor makro
b.      Mengukur pentingnya setiap faktof dan menentukan prioritasnya.
c.       Merencanakan sistem tahapan untuk meningkatkan kemampuan pekerja.
3.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja
Untuk mencapai produktivitas yang tinggi suatu perusahan dapat didukung oleh beberapa factor yang mempengruhi produktivitas kerja. Anoraga dan Suyati (1995) menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang dominan dalam meningkatkan produktivitas kerja, antara lain :
a.       Pendidikan dan pelatihan
b.      Motivasi
c.       Kontrol diri
d.      Keterampilan 
e.       Sikap dan etika kerja
f.       Gizi dan kesehatan
g.      Tingkat penghasilan
h.      Linkungan kerja dan iklim kerja
i.        Teknologi
j.        Sarana produksi
k.      Jaminan social
l.        Manajemen
m.    Kesempatan berprestasi
4.      Pengukuran Produktivitas Kerja
Pengukuran produktivitas kerja pada dasarnya digunakan untuk mengetahui sejauhmana tingkat efisiensi dan efektifitas tenaga kerja dalam menghasilkan suatu hasil kerja dalam sebuah perusahaan. Semakin produktif tenaga kerja maka hasil pekerjaannya akan terlihat baik. Sedangkan tingkat produktivitas dapat diukur dengan:
a.       Penggunaan waktu
Penggunaan waktu kerja yang digunakan tenaga kerja untuk menghasilkan output dan sebagai alat ukur produktivitas kerja meliputi :
1)      Kecepatan waktu kerja
2)      Penghematan waktu kerja
3)      Kedisiplinan waktu kerja
4)      Tingkat absensi
b.      Output yang dihasilkan:
Banyaknya output yang dihasilkan oleh tenaga kerja juga digunakan sebagai alat ukur produktivitas kerja dimana semakin banyak output yang dihasilkan pekerja maka produktivitas kerja dan tenaga kerja akan semakin baik. Banyaknya output yang dihasilkan pun harus diikuti dengan kualitas barang yang diproduksi.
Pengukuran produktivitas kerja inilah yang digunakan sebagai sarana untuk menganalisa dan mengukur efisiensi produksi. Selain itu juga digunakan untuk menentukan target pada produksi berikutnya serta untuk menentukan upah tenaga kerja yang memproduksi barang tersebut.
Tujuan dari pengukuran  produktivitas kerja itu sendiri yaitu untuk membandingkan  pertambahan hasil produksi dari waktu ke waktu, pertambahan pendapatan dari waktu ke waktu, pertambahan kesempatan kerja dari waktu ke waktu, membandingkan jumlah hasil sendiri dengan orang lain, serta komponen prestasi sendiri dengan prestasi orang lain.
Produktivitas kerja juga dapat diukur dengan menggunakan dua cara yaitu (Physical Producivity dan Value Productivity. Physical Productivity) yaitu produktivitas secara kuantitatif seperti ukuran (size), berat, panjang, berat, banyaknya unit, waktu dan banyaknya tenaga kerja. Sedangkan (Value Productivity) yaitu ukuran produktivitas dengan menggunakan nilai uang.

5.      Ruang Lingkup Produktivitas
Paul Maili mengemukakan pandangan terhadap produktivitas melalui ruang lingkup sebagai berikut:
a.       Ruang Lingkup Nasional
Memandang negara secara keseluruhan. Disini diperhitungkan faktor-faktor secara sederhana seperti buruh, capital, manajemen, bahan mentah dan sumber lainnya sebagai kekuatan yang mempengaruhi barang-barang ekonomi dan jasa. Lingkungan ini menggambarkan pengaruh seluruh fakor menjadi satu daripada memisahkannya menjadi kelompok-kelompok tertentu.
b.      Ruang Lingkup Indusri
Dalam hal ini factor factor yang berhubungan dan berpengaruh dikelompokkan dalam industri yang sejenis misalnya industry perdangan, perhubunan, perdagangan dan lain-lain
c.       Ruang Lingkup Perusahaan dan Organisasi
Pada suatu perusahaan atau organisasi akan terlihat pengaruh hubungan antara beberapa faktor. Keluaran per jam orang dapat diukur dan dibandingkan dengan perusahaan lain. Kemampuan, tingkat pengembalian modal, pemenuhan anggaran dapat memberikan suatu ukuran bagaimana seluruh daya diolah untuk menghasilkan keluaran tertentu. Dalam suatu organisasi, produktivitas tidak hanya ditentukan oleh baik tidaknya tenaga kerja.
d.      Ruang Lingkup Perorangan
Produktivitas kerja perorangan dipengaruhi oleh lingkungan kerja serta peralatan yang digunakan, proses dan perlengkapannya. Dalam hal ini timbul satu faktor yang mempengaruhi yang sulit diukur yaitu motivasi. Motivasi sangat dipengaruhi oleh kelompok kerja lainnya dan alasan mngapa seseorang melakukan pekerjaan tersebut.manajemen, bahan mentah dan sumber lainnya sebagai kekuatan yang mempengaruhi barang-barang ekonomi dan jasa. Lingkungan ini menggambarkan pengaruh seluruh fakor menjadi satu daripada memisahkannya menjadi kelompok-kelompok tertentu.
b.      Ruang Lingkup Indusri
Dalam hal ini factor factor yang berhubungan dan berpengaruh dikelompokkan dalam industri yang sejenis misalnya industry perdangan, perhubunan, perdagangan dan lain-lain
c.       Ruang Lingkup Perusahaan dan Organisasi
Pada suatu perusahaan atau organisasi akan terlihat pengaruh hubungan antara beberapa faktor. Keluaran per jam orang dapat diukur dan dibandingkan dengan perusahaan lain. Kemampuan, tingkat pengembalian modal, pemenuhan anggaran dapat memberikan suatu ukuran bagaimana seluruh daya diolah untuk menghasilkan keluaran tertentu. Dalam suatu organisasi, produktivitas tidak hanya ditentukan oleh baik tidaknya tenaga kerja.
d.      Ruang Lingkup Perorangan
Produktivitas kerja perorangan dipengaruhi oleh lingkungan kerja serta peralatan yang digunakan, proses dan perlengkapannya. Dalam hal ini timbul satu faktor yang mempengaruhi yang sulit diukur yaitu motivasi. Motivasi sangat dipengaruhi oleh kelompok kerja lainnya dan alasan mngapa seseorang melakukan pekerjaan tersebut.

contoh silabus khutbah jumat

Nama                           : Kunkun jakaria
Nim                             : 1144030044
JUR/SMT/KLS           : MD/V/A
Mata kuliah                 : Metodologi Pengembangan Dakwah
Tanggal                       : 20 desember 2016
Jadwal khutbah Masjid Al-Ikhlas
No
Bulan
Nama
Minggu ke / tanggal
Kajian
Materi khutbah
Tujuan
Standar kompetensi jemaah
Durasi
khutbah
1
Januari
1.      Ust Hasan

2.      Ust. Ruhiyat

3.      Ust. Sarif

4.      Ust. Aka 
1.      6 januari 2017

2.      13 januari 2017

3.      20 januari 2017

4.      27 januari 2017








Iman
1.      Pengertian iman


2.      Macam- macam iman

3.      Ciri- ciri orang yang beriman

4.      Implementasi iman
1.      Mengetahui definisi iman.

2.      Mengetahui macam-macam iman.

3.      Mengetahui ciri-ciri orang yang beriman

4.      Mengetahui bagaimana cara mengimplementasikan iman.

1.      Memahami definisi iman.

2.      Memahami macam-macam iman.

3.      Memahami ciri-ciri orang yang beriman.

4.      Dapat mengimplentasikan iman.
1-15 menit

1-15 menit


1-15 menit


1-15 menit
2
Februari
1.      Ust. Eman

2.      Ust. Acip

3.      Ust. Kamal

4.      Ust. Gigin
1.      3 februari 2017

2.      10 februari 2017

3.      17 februari 2017

4.      24 februari 2017













Ibadah
1.      Pengertian ibadah.


2.      Macam – macam bentuk ibadah.



3.      Ganjaran untuk ibdah yang dilakukan





4.      Nilai ibadah bagi kehidupan sehari - hari


1.      Memberikan  wawasan pengertian tentang ibadah
2.      Memberikan wawasan tentang bentuk bentuk ibadah.

3.      Memeberikan wawasan tentang pahala dan dosa ketika melakukan ibadah.



4.      memberikan tentag nilai apa saja  yang terkandung dalam ibadah kaitannya dengan kehidupan sehari-hari

1.      Memahami pengertian ibadah

2.      Mengetahui bentuk-bentuk ibadah


3.      Megetahui tentang ganjaran apa yang akan didapat ketika melakukan ibdah tersebut

4.      Mengetahui nilai yang terkadndung dalam ibadah.
1-15 menit


1-15 menit



1-15 menit






1-15 menit

Jadwal Petugas Imam/ Khotib dan Bilal Sholat Jum'at di Masjid Al-Ikhlas
no
Tanggal
Imam/khotib
bilal
1

2

3

4
6 januari 2017

13 januari 2017

20 januari 2017

27 januari 2017


Ust Hasan

Ust. Ruhiyat

Ust. Sarif

Ust. Aka 
Awar

Yana

Daman

Dede
5

6

7

8
3 februari 2017

10 februari 2017

17 februari 2017

24 februari 2017


Ust. Eman

Ust. Acip

Ust. Kamal

Ust. Gigin
Hendar

Ikar

Ilham

Aip









1.      Syarat khotib
a.       Suci dari dua hadats dan najis yang tidak di ma’fu (di Maafkan)
b.      Menutup auratnya dalam dua khutbah
c.       Khutbah dengan berdiri bila mampu dan duduk diantara dua khutbah sekedar ukuran thuma’ninah, bila ia khutbah dengan duduk karena adanya ‘udzur maka pisahkan khutbah pertama dan yang ke dua dengan diam seukuran melebihi dari diamnya orang mengambil nafas, begitu juga pisahkan dengan diam bila ia mampu berdiri saat khutbah tapi tidak mampu duduk diantara kedua khutbahnya
d.      Mengeraskan khutbahnya sekira dapat didengarkan oleh jama’ah jum’ah 40 orang yang dapat menjadikan terhitungnya keabsahan jum’at…
e.       Laki-laki
f.       Sah menjadi imam sholat bagi suatu kaum
g.       Meyakini rukun dalam khutbah menjadi rukun dan sunahnya menjadi sunnah bila ia memiliki pengetahuan,bila tidak memeiliki pengetahuan maka  asalkan tidak meyakini wajibnya khutbah menjadi sunnah.

2.      Rukun khutbah
a.       Mengucapkan Alhamdulillah, dengan bentuk ucapan apa pun yang mengandung pujian pada Allah.
b.      Bershalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan ucapan apa pun yang menunjukkan shalawat.
Di sini dipersyaratkan nama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam disebut secara jelas, seperti menyebut dengan Nabi, Rasul atau Muhammad. Tidak cukup dengan dhomir (kata ganti) saja.
c.       Wasiat takwa dengan bentuk lafazh apa pun.
Ketiga rukun di atas adalah rukun dari dua khutbah. Kedua barulah sah jika ada ketiga hal di atas.
d.      Membaca salah satu ayat dari Al Quran pada salah satu dari dua khutbah.
Ayat yang dibaca haruslah jelas, tidak cukup dengan hanya membaca ayat yang terdapat huruf muqotho’ah (seperti alif laa mim) yang terdapat dalam awal surat.
e.       Berdoa kepada kaum mukminin pada khutbah kedua dengan doa-doa yang sudah ma’ruf.




 

Most Reading

Sidebar One